Senin, 31 Maret 2014

Lahan Sempit Manfaatkan Usaha Ternak Puyuh Sebagai Penghasilan Tambahan Keluarga

Ternak merupakan salah satu cabang dalam bidang pertanian. Biasanya peternakan di gunakan sebagai usaha kecil-kecilan di kalangan masyarakat Indonesia khususnya di lingkungan pedesaan. Akan tetapi ada juga yang memanfaatkan ternak sebagai wirausaha. Salah satunya ialah ternak puyuh. Burung puyuh adalah burung yang bertubuh kecil,berkaki pendek, tidak dapat di adu, bahkan tidak dapat terbang. Namun di balik semua itu burung puyuh bisa membuka peluang usaha yang sangat menjanjikan. Dalam bhs jawa burung puyuh biasa di sebut dengan burung gemak atau gemek. Burung puyuh awalnya berasal dari daratan amerika serikat. Di Indonesia burung puyuh mulai di kembangkan sekitar tahun 1979. Sekarang banyak sekali kandang-kandang baru untuk ternak burung puyuh bermunculan dimana-mana. Peluang usaha ternak puyuh sangat terbuka, sebab banyak sekali manfaat yang dapat di ambil dari burung puyuh diantaranya adalah Telur dan dagingnya. Disamping mempunyai gizi yang sangat bagus telur dan daging burung puyuh rasanya juga lezat sekali sehingga banyak yang menyukainya.
      Rumusan Masalah
a)      Bagaimana prospek ternak puyuh?
b)      Bagaimana teknis budidaya puyuh?
 
Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870, dan terus dikembangkan ke penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandang-kandang ternak yang ada di Indonesia. Puyuh merupakan hewan yang diklasifikasikan pada :
kelas         : Aves (Bangsa Burung)
Ordo         : Galiformes
Sub Ordo             : Phasianoidae
Famili       : Phasianidae
Sub Famili: Phasianinae
Genus       : Coturnix
Species     : Coturnix-coturnix Japonica
Adapun yang dapat dimanfaatkan dari puyuh ini adalah telur dan dagingnya mempunyai nilai gizi dan rasa yang lezat, bulunya sebagai bahan aneka kerajinan atau perabot rumah tangga lainnya, kotorannya sebagai pupuk kandang ataupun kompos yang baik dapat digunakan sebagai pupuk tanaman.
Pertama pembuatan tempat Pengopenan pada saat burung puyuh masih berusia 0 hari.Di sini kami menggunakan kapasitas burung puyuh 500 ekor yaitu dengan ukuran lebar 1 meter dan panjang 2 meter tinggi 0,5 meter,alasnya menggunakan kawat Ram-raman di atasnya di beri 5 lembar koran agar udara tdak bisa keluar dan di ambil 1 minggu sekali agar tidak terjadi penumpukan kotoran.  Di dalam Tempat open di beri penerangan lampu neon dan tidak boleh mati sampai 1 minggu,Untuk suhu udara di dalam tempat open 30'- 40'.Pemberian minum dibersihkan setiap hari dan unuk pemberian makan tidak boleh sampai telat artinya di dalam tempat open tersebut tidak boleh sampai tidak da makanan.Biarkan bibit puyuh di dalam pengopenan sampai usia 30 hari. Kemudian pindahkan ke tempat kandang petelur,ganti makanannya dengan puyuh petelur atau kosentrat .Pemberian makanan sehari 2 kali pagi dan sore untuk pagi 5 kg dan sore 5 kg.Pemberian minum 5 liter air diberi vitamin 3 sendok kecil ukuran maksimalnya.Di perkirakan usia telur awal 45 hari sudah mulai bertelur dan batas afkhir atau sudah tidak berproduksi telur tidak terbatas sampai kalkulasi harga telur antara keuntungan dan kerugian.
Hal apa sajakah yang mendasari masyarakat memilih beternak puyuh? Berikut ialah beberapa uraian mengenai pertimbangan-pertimbangan masyarakat mengapa memilih beternak puyuh :
a. Puyuh, penghasil telur dan daging
Puyuh sangat potensial dikembangkan untuk diambil telur atau dagingnya. Diantara semua jenis unggas petelur, ternyata puyuh termasuk unggas penghasil telur terbesar kedua setelah ayam ras petelur. Hal ini dapat dilihat dari tabel perbandingan jumlah telur yang dihasilkan dibandingkan dengan unggas lainnya. Selain itu, puyuh sudah mulai bertelur pada usia 45 hari dan akan terus bertelur selama sekitar 18 bulan.
Jenis Unggas
Produksi Telur (butir/tahun)
Ayam Petelur
300-360
Puyuh
250-300
Itik
200-270
Ayam Broiler
190-200
Kalkun
220
Angsa
100
Merpati
50
Selain telur, daging puyuh juga memiliki rasa yang lezat, gurih, dan bertekstur lembut. Dagingnya memiliki kandungan zat gizi yang cukup tinggi, sehingga bisa dijadikan sumber bahan makanan alternatif. Karena itu, hampir semua orang menyukai daging puyuh. Daging puyuh dapat ditemui di warung pecel lele, warung lesehan, angkringan, bahkan di restoran chinese food-pun juga ada. Selain daging dan telunya, kotoran puyuh juga dapat dimanfaatkan pada usaha pertanian lainnya. Kotorannya masih memiliki kadar protein atau nitrogen cukup tinggi. Karena itu, kotorannya sering digunakan sebagai pupuk organik pada tanaman serta sebagai pakan lele, nila, patin dan bawal.
b. Permintaan Bibit dan Telur Puyuh Terus Meningkat
Usaha beternak puyuh sangat prospektif. Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan pasar yang selalu meningkat, sedangkan jumlah produksi telur puyuh masih jauh di bawah kebutuhan pasar. Permintaan telur puyuh untuk wilayah Jabodetabek mencapai 8 juta butir per minggu. Dari jumlah tersebut baru bisa dipenuhi sebanyak 2,1 juta butir per minggu. Jadi, masih terjadi kekurangan pasokan telur puyuh sebanyak 5,9 juta butir per minggu. Kebutuhan telur puyuh di daerah masih sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan telur puyuh untuk pasar tradisional di daerah Bogor mencapai 480 ribu butir per minggu. Kebutuhan di daerah sekitar pantura jauh lebih tinggi lagi, yaitu mencapai 600 ribu butir per minggu. Stok telur puyuh untuk wilayah di luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi masih kekurangan serta masih mengharapkan suplai dari peternak di Jawa. Saat ini, peternak di Jawa Barat baru bisa memasok sekitar 20% permintaan telur puyuh yang ada di wilayah Jabodetabek.
Selebihnya, pasokan telur puyuh masih mengharapkan dari peternak di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan jawa Timur. Sementara itu, baru 50% permintaan telur puyuh dari Luar Jawa yang dapat dipenuhi oleh peternak di daerah Jawa.
Provinsi
Populasi (ekor)
Produksi (butir)
Jawa Barat
2.000.000
1.500.000
Jawa Tengah
25.000.000
18.750.000
DI Yogyakarta
2.000.000
1.5000.000
Jawa Timur
200.000.000
150.000.000
Sumatera
2.300.000
1.725.000
kalimantan
17.340
13.005
Sulawesi
25.000
18.750
NTB & NTT
115.000
86.250
Bali
50.000
37.500
Jumlah
231.507.340
173.6320.505
Selain telur, permintaan daging puyuh apkir juga masih belum bisa dipenuhi. Permintaan yang berasal dari satu orang pelanggan di wilayah Jakarta saja mencapai 4.000 ekor per hari. Sementara itu, pasokan yang baru bisa dipenuhi hanya sebanyak 1.500 ekor per minggu. Peternak tidak pernah khawatir telur puyuhnya tidak laku, karena pedagang pengumpul selalu membeli telur langsung di lokasi peternakan. Peternal puyuh selalu memiliki posisi tawar yang lebih kuat dibandingkan pembeli. Itu sebabnya. telur puyuh belum pernah dijual di bawah harga produksi, sehingga peternak akan selalu memperoleh untung. Bahkan daging dan kotorannya saja sudah ada yang memesan setiap bulannya.  
c. Tidak memerlukan Lahan yang Luas untuk Perkandangan
Beberapa orang menganggap bahwa memelihara unggas seperti ayam atau itik dalam sekala komersial sangat merepotkan karena memerlukan lahan yang luas. Namun, hal ini tidak berlaku bagi puyuh. Sebagai contoh, beternak ayam dengan populasi sebanyak 1.000 ekor memerlukan luas lahan sekitar 100 m'. Sementara itu, beternak puyuh sebanyak 1.000 ekor hanya memerlukan luas lahan sekitar 7,5 m'. Jadi, dengan populasi yang sama, lahan untuk beternak puyuh hanya membutuhkan sepersepuluh dari luasan lahan intuk beternak ayam. bahkan, populasi sebanyak 1.000 ekor hanya dianggap sebagai usaha kecil atau sampingan. Dengan populasi sebanyak 10.000 ekor beternak puyuh hanya memerlukan luas lahan untuk 1.000 ekor ayam, yaitu sekitar 100 m'.
d. Tidak memerlukan Keahlian Khusus dalam Pemeliharaan
Tidak seperti ayam, puyuh relatif lebih tahan dari serangan hama da penyakit. Seorang karyawan mampu menangani dan merawat 6.000 ekor puyuh perharinya. Termasuk didalamnya kegiatan memberikan pakan dan minum, membersihkan kandang, membuang kotoran, serta membersihkan kandang utama.
e. Kotorannya pun menghasilkan Uang
Puyuh merupakan unggas yang menghasilkan kotoran dalam jumlah yang cukup banyak. Bau kotoran puyuh relatif tidak menyengat dibandingkan dengan kotoran unggas lainnya. Sebagai salah satu upaya untuk menggalakkan pertanian terpadu, maka pemanfaatan kotoran puyuh harus dilakukan. Kotaran puyuh masih memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Mengingat kandungan protein atau nitrogennya masih cukup tinggi, kotoran puyuh dapat digunakan sebagai pupuk organik pada tanaman dan pakan ikan. Namu, sebelum diberikan sebagai pupuk, kotoran puyuh sebaiknya diolah atau difermentasi terlebih dahulu. Sebelum digunakan, kotoran puyuh dikumpulkan dan dibiarkan dalam kondisi tertutup selama sekitar 12 hari agar terjadi proses anaerob. Kotoran yang sudah matang tidak akan berbau, tidak panas, dan bertekstur remah. Sementara itu, sebagai pakan ikan, kotoran puyuh diberikan langsung dalam keadaan segar ke dasar kolam. Kotoran puyuh ini berfungsi merangsang tumbuhnya plankton-plankton di dalam kolam. jadi, kotoran bukan langsun dimakan ikan.
f. Sumber Pendapatan Tambahan bagi Keluarga
Kabar yang sangat baik adalah beternak puyuh bisa dijadikan usaha sambilan keluarga. Selain memberikan bahan makan bergizi, juga memberikan penghasilan tambahn bagi ibu-ibu rumah tangga. Namun, bukan berarti beternak puyuh tidak dapat dijadikan sumber penghasilan utama. Karena, banyak peternak yang sudah dapat menggantungkan hidupnya dari beternak puyuh. Bahkan memperoleh kesejahteraan dari beternak puyuh.
Dalam beternak pastinya ada beberapa hal  yang di lakukan mulai dari penyiapan kandang sampai perlakuan pasca panen. Serangkaian kegiatan tersebut lebih di kenal sebagai “Pedoman Teknis Budidaya”. Pedoman Teknis Budidaya puyuh meliputi :
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan        
a. Perkandangan
Dalam sistem perkandangan yang perlu diperhatikan adalah temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 derajat C; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25-40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang. Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 m 2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan. Terakhir menjadi 40 ekor/m 2 sampai masa bertelur.
Adapun kandang yang biasa digunakan dalam budidaya burung puyuh adalah:
1. Kandang untuk induk pembibitan
Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan menghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasamembutuhkan luas kandang 200 m2.
2. Kandang untuk induk petelur
Kandang ini berfungsi sebagai kandang untuk induk pembibit. Kandang ini mempunyai bentuk, ukuran, dan keperluan peralatan yang sama. Kepadatan kandang lebih besar tetapi bisa juga sama.
3. Kandang untuk anak puyuh/umur stater(kandang indukan)
Kandang ini merupakan kandang bagi anak puyuh pada umur starter, yaitu mulai umur satu hari sampai dengan dua sampai tiga minggu. Kandang ini berfungsi untuk menjaga agar anak puyuh yang masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung dan mendapat panas yang sesuai dengan kebutuhan. Kandang ini perlu dilengkapi alat pemanas. Biasanya ukuran yang sering digunakan adalah lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, dan tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).
4. Kandang untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) dan layer (lebih dari 6 minggu )
Bentuk, ukuran maupun peralatannya sama dengan kandang untuk induk petelur. Alas kandang biasanya berupa kawat ram.
b. Peralatan
Perlengkapan kandang berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur dan tempat obat-obatan.
2. Penyiapan Bibit
Yang perlu diperhatikan oleh peternak sebelum memulai usahanya, adalah memahami 3 (tiga) unsur produksi usaha perternakan yaitu bibit/pembibitan, pakan (ransum) dan pengelolaan usaha peternakan. Pemilihan bibit burung puyuh disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan, ada 3 (tiga) macam tujuan pemeliharaan burung puyuh, yaitu:
a. Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yang sehat atau bebas dari kerier penyakit.
b. Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh petelur afkiran.
c. Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik.
3. Pemeliharaan
a. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Untuk menjaga timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan sedini mungkin.
b. Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau dinas peternakan setempat atau petunjuk dari Poultry Shoup.
c. Pemberian Pakan
Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pallet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil memtuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus.
d. Pemberian Vaksinasi dan Obat
Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi dengan dosis separo dari dosis untuk ayam. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata (intra okuler) atau air minum (peroral). Pemberian obat segera dilakukan apabila puyuh terlihat gejala-gejala sakit dengan meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat ataupun dari toko peternakan (Poultry Shoup), yang ada di dekat Anda beternak puyuh.
4.      HAMA DAN PENYAKIT
a.       Radang usus (Quail enteritis)
Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul pearadangan pada usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung asam urat.
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisashkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi. 
b.      Gejala: puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian:
1. menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang;
2. pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang
mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
c.       Berak putih (Pullorum)
Penyebab: Kuman Salmonella pullorum dan merupakan penyakit menular.
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut dan sayap lemah menggantung.
Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.
d.      Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian:
1. menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering;
2. dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox
e. Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah.
Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi.
f. Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir serta kadangkala kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.
g. Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya.
h. Cacingan
Penyebab: sanitasi yang buruk.
Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya 
5.      PANEN
a.       Hasil Utama
Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, yang menjadi hasil utamanya adalah produksi telurnya yang dipanen setiap hari selama masa produksi berlangsung.
b.      Hasil Tambahan
Sedangkan yang merupakan hasil tambahan antara lain berupa daging afkiran, tinja dan bulu puyuh.
 
 

Peluang Bisnis Puyuh yang Beruntung Besar

Kondisi perekonomian negeri ini, kian lama kian menjadi tak jelas. Kondisi yang sangat tidak menentu ini, membuat kita harus berpikir cepat dan kreatif untuk menyikapi kondisi yang ada. Mengandalkan pekerjaan tetep sebagai seorang karyawan saja, bisa jadi tidak cukup. Oleh sebab itu, perlu adanya kegiatan tambahan semisal usaha rumahan yang bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan yang semakin hari semakin mahal.
peluang bisnis ternak puyuh
Ada banyak sekali alternatif bisnis rumahan yang bisa ambil untuk menambah pemasukan keluarga. Salah satu usaha rumahan yang tidak membutuhkan modal yang terlalu besar adalah dengan beternak puyuh. Dengan modal yang tidak terlalu besar, anda bisa mendapatkan omset yang lumayan besar, bahkan hingga jutaan rupiah.
Walaupun burung puyuh ini berukuran kecil, namun keuntungan yang akan anda peroleh tidaklah kecil. Selain itu usaha beternak burung puyuh ini juga tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas, seperti ketika anda beternak sapi atau kambing. Namun hasilnya bisa jadi melebihi dari usaha ternak kambing atau sapi dalam skala lahan yang sama.
Sebagai modal awal anda menjalankan usaha beternak puyuh ini, untuk memelihara sekitar 120 ekor puyuh, modal yang yang anda butuhkan hanyalah sekitar Rp 2 jutaan saja. Dengan modal sebesar itu, anda sudah bisa mengantongi omset dengan besaran kira-kira Rp 900 ribu setiapbulannya. Sehingga anda bisa menghitung sendiri, seberapa cepat modal anda bisa kembali.
Selain itu, waktu yang anda perlukan untuk menunggu panen telur puyuh tidaklah lama, cukup singkat. Sebab sejak awal menetas sampai berumur 42 hari, burung puyuh tersebut sudah bisa bertelur, dan dapat bertahan selama kurang lebih satu tahun. Sedangkan untuk pakannya, anda tidak membutuhkan banyak pakan, sebab 1 ekor burung puyuh hanya membutuhkan pakan sekitar 20 gram per harinya.
Jika anda memelihara burung puyuh dengan jumlah hingga 1000 ekor, maka omset yang akan dapatkan setiap bulannya bisa mencapai 6-8 juta, sebab dalam sati hari anda bisa mendapatkan sekitar 800-900 butir telur puyuh.
Selain dari hasil menjual telur, anda bisa memaksimalkan ternak burung puyuh anda dengan menjual anakannya juga. Sehingga anda bisa melipatgandakan keuntungan yang akan anda dapatkan. Harga telur puyuh berkisar sekitar Rp 300 per butir, sedangkan anakannya dihargai Rp 500 per ekor, sedanhkan anakan yang sudah bertelur bisa dihargai sekitar Rp 15.000 per ekor. Cukup lumayan juga kan?

Usaha Ternak Puyuh sangat Prospektif

Permintaan telur burung puyuh terus menanjak dari hari ke hari. Satu peternak bisa kebanjiran pesanan hingga 8.000 telur per hari. Itu belum termasuk permintaan bibit dan daging burung puyuh. Omzet minimal Rp 10 juta per bulan.
Telur burung puyuh menjadi kudapan primadona bagi sebagian orang. Permintaan telur binatang bernama Latin Coturnix japonica ini terus meningkat dari hari ke hari.

Akibat permintaan yang terus bertambah, Soediyono Soediro, peternak burung puyuh di Sukabumi, Jawa Barat, mengatakan, dirinya tidak pernah memiliki stok telur puyuh. “Ibarat gorengan, masih di wajan sudah ada yang pesan,” katanya.
Soediyono menjalani bisnis peternakan burung puyuh sejak 10 tahun lalu. Peternakan miliknya yang diberi label Campur Sari Farm memiliki sekitar 2.500 burung puyuh dengan produktivitas mencapai sekitar 80%. Total produksi telur per hari mencapai maksimal 2.000 butir.
Ia lebih banyak menjual ke pedagang eceran. “Pedagang grosir tidak terlalu banyak,” ujar Soediyono. Menurutnya, pedagang grosir selalu membeli dalam jumlah banyak dan memiliki kontrak yang harus dipenuhi. Karena masalah modal, ia belum bisa mengembangkan peternakan miliknya.
Soediyono menjual telur puyuh matang seharga Rp 220 per butir. Harganya lebih mahal karena memiliki kualitas yang bagus. Contoh, ukuran telurnya yang lebih besar.
Kalau telur puyuh produksi peternakan lain berisi lebih dari 100 butir per kilogram, telur produksi peternakan Soediyono hanya berisi sekitar 90 butir. “Harganya tergolong stabil. Kenaikan harga terutama jika harga pakan naik,” katanya.

Saban hari, setiap ekor burung puyuh memerlukan 20 gram pakan. Itu sebabnya, per bulan, Soediyono sedikitnya membutuhkan pakan hingga 1,5 ton. Dengan harga Rp 450 per kg, ia perlu Rp 675.000 untuk biaya pakan.
Hadi Santoso, peternak burung puyuh di Jombang, Jawa Timur juga kebanjiran pesanan. Sehari rata-rata ia menerima pesanan telur puyuh sekitar 3.000 butir. Kalau sedang ramai bisa mencapai 8.000 butir.
Biasanya, permintaan banyak datang dari pedagang telur. Sisanya dari konsumen rumah tangga. Tapi, “Konsumen rumah tangga tidak banyak,” ungkap Hadi yang memulai usaha sejak 1997.
Lantaran peternakannya hanya punya sekitar 1.000 burung puyuh, tentu Hadi tidak sanggup memenuhi permintaan tersebut. Karena itu, dia membeli telur-telur puyuh dari peternak lain.
Harga telur puyuh yang sudah matang dibanderol dengan harga Rp 170 per butir. Dalam sebulan, Hadi bisa menangguk pendapatan minimal Rp 10 juta. “Saatmemulai bisnis ini, waktu itu saya berusia 19 tahun dan hanya dengan modal Rp 2 juta,” ujar dia.
Selain menjual telur puyuh, Soediyono juga menjual bibit dan daging puyuh. Tapi, ia tidak melego burung puyuh yang baru berusia sehari. Jika sudah berumur satu bulan, Soediyono baru melepas seharga Rp 9.500 per ekor.
Ia beralasan, pembeli bibit burung puyuh paling banyak adalah peternak pemula, sehingga akan kesulitan memelihara di bulan pertama kalau bibitnya baru berusia satu hari. “Risiko kematian saat masih kecil cukup besar. Dalam dua pekan, bibit-bibit buruh puyuh akan mulai bertelur,” ujarnya.
Meski begitu, Soediyono tidak sembarangan menjual bibit burung puyuh. Dalam tempo sebulan, ia hanya menjual dua kali bibit burung yang dalam bahasa Jawa disebut gemak itu, dengan sekali angkat sekitar 500 ekor.
Jika bermaksud mengambil dagingnya, Soediyono biasanya menjual burung puyuh jantan. Bisa juga betina afkir atau betina yang berumur lebih dari dua tahun dan sudah tidak produktif bertelur lagi.
Kalau ada yang ingin beternak burung puyuh, Hadi menyarankan, para peternak pemula memilih lokasi kandang yang pas. Tempat yang paling bagus adalah yang aman dan tidak mengganggu lingkungan sekitar. “Selain membuat ternak lebih nyaman, juga bisa menumbuhkan tingkat produktivitas ternak dalam bertelur,” imbuhnya.
Hadi menghitung, paling tidak perlu modal sekitar Rp 6,15 juta untuk beternak burung puyuh. Dana sebanyak itu untuk pembelian 500 ekor hingga 1.000 ekor burung puyuh dengan harga Rp 2.000 per ekor. Lalu, pembuatan kandang sekitar Rp 3 juta dan biaya listrik Rp 1,15 juta sebulan.
Sementara, biaya pakan ternak selama lima hari seharga Rp 185.000 per sak dan minumnya Rp 16.000. Jadi, perlu biaya sekitar Rp 1,2 juta untuk pakan ternak selama sebulan.

JUAL BIBIT PUYUH, KANDANG PUYUH DAN JUAL BELI TELUR PUYUH

kami dari Peternak Puyuh "ARTAFARM" yang beralamat di Mojoagung Kecamatan Plantungan Kabupaten Kendal menyediakan bibit puyuh untuk dijual dari umur 0 hari sampai siap telur juga menyediakan Kandang + Pasang Otomatis, Pakan Campur, Jual Beli Telur Puyuh.

Siap antar bibit + Kandang sampai tempat pemesanan. Hubungi Kami HP : 085713530958 / 087764509957 / 081226972157

1. Harga Bibit Puyuh Bulan Februari 2014 per ekor 
  
Umur 0 Hari = Rp. 2.000,- (mengikuti)
Umur 9 Hari = Rp. 3.000,- 
Umur 2 Minggu = Rp. 3.700,-
Umur 3 Minggu = Rp. 4.500,-
Umur 4 Minggu = Rp. 6.000,-
Umur 5 Minggu (Siap Telur) = Rp.7.000,-
Ket. 
- untuk pemesanan dibawah 1000 ekor konfirmasi diambil sendiri atau ada biaya transport.
- Pemesanan di atas 1000 ekor siap antar sampai rumah bagi wilayah Kendal dan Batang tidak dikenakan biaya transport.
 - Bagi pemesan luar kota diatas 3000 ekor bebas biaya transport.




2. Harga Kandang Komplit dengan Pasang Otomatis 

- Harga kandang siap pakai sampai ditempat untuk kapasitas 200 ekor (5 kotak) = Rp. 600.000,-
- Harga kandang siap pakai sampai ditempat untuk kapasitas 1000 ekor (25 kotak) = Rp. 3.000.000,-
Ket.
untuk wilayah kendal dan Batang untuk pengiriman kandang kapasitas 2000 ekor bebas biaya.
 

3. Pakan Puyuh Campur 
  
- 1 sak dengan kadar protein 21 - 22 % = Rp. 285.000,- 
telah di uji coba tempat sendiri dengan kualitas prosentase telur 80 - 95 % telah dipakai selama 2 tahun sampai sekarang tetap telur berkualitas. bisa dilihat langsung ke lokasi kami.


4. Telur Puyuh
untuk jual beli telur puyuh menyesuaikan pasaran dan apabila ingin tukar dengan pakan kami siap menerima.